Mengukur arus dan tegangan
Sebuah multimeter dapat mengukur beberapa
besaran listrik yang berbeda, yang biasanya adalah tegangan dan arus. Terdapat
dua jenis multimeter, yaitu analog (sebelah kiri pada gambar dibawah dan
digital (sebelah kanan).
Kedua multimeter memiliki soket (lubang tancap) untuk probe (batang uji):
- Positif ditandai dengan simbol ‘+’ dan biasanya berwarna merah
- Common (Negatif) ditandai dengan COM atau simbol ‘-‘ dan biasanya berwarna hitam
Beberapa
meteran memiliki soket positif kedua yang harus digunakan untuk mengukur
tegangan-tegangan tinggi.
Kedua
jenis meteran memiliki kenop putar untuk memilih kuantitas mana yang hendak
diukur. Kenop putar ini pengukuran. Pada gambar diatas, kenop ditetapkan untuk
memilih kisaran pengukuran 0-10 V.
Pada
sebuah meteran analog, anda harus menghubungkan probe common (negatif) ke titik
pengukuran yang lebih negatif dan probe merah ke titik pengukuran yang lebih
positif. Apabila anda menghubungkan secara terbalik, jarum penunjuk akan berayun
ke bawah angka nol. Lepaskan segera kedua probe tersebut karena hal ini
akan mengakibatkan kerusakan pada meteran. Meteran-meteran digital seringkali
memiliki fitur otopolaritas. Dengan fitur ini, meteran akan memperlihatkan
tanda minus di sebelah kiri angak pembacaan apabila kedua probe dihubungkan
dengan titik-titik pengukuran secara terbalik.
Denga
meteran analog, terdapat masalah kesalahan pembacaan apabila anda tidak membaca
skala pengukuran secara lurus dari arah atas. Kesalahan semacam ini disebut
sebagai kesalahan paralaks. Untuk membantu anda menghindari hal ini,
meteran dilengkapi dengan sebuah cermin melengkung pada skala pembacaan. Anda
dapat melihat refleksi (atau bayangan) jarum pengukur pada cermin ini. Ketika
melakukan pembacaan, gerakkan kepala anda kekiri dan ke kanan hingga anda
mendapatkan bayangan jarum berhimpit dengan jarum pengukur. Hal ini memastikan
bahwa anda memandang skala secara lurus ke bawah dan pembacaan anda akan benar.
Meteran-meteran
digital (seperti yang diperlihatkan di dalam foto) juga dapat memiliki fitur autoranging.
Fitur ini memungkinkan meteran memilih kisaran yang tepat secara
otomatis ketika pengukuran dilakukan.
Pemasangan probe
Ketika anda mengukur arus, meteran dijadikan sebagai bagian dari rangkaian listrik yang bersangkutan. Arus akan mengalir melewati meteran. Oleh sebab itu, putuskan rangkaian tersebut pada satu titik, dan sambungkan meteran pada titik pemutusan ini.
Ketika anda mengukur tegangan, anda mengukur selisih gaya gerak listrik antara dua titik pada rangkaian. Jangan memutuskan rangkaian. Pasangkan kedua probe pada dua titik berbeda untuk mengukur nilai selisih tersebut.
Prosedur pengukuran
- Sebelum anda menghubungkan meteran ke rangkaian yang akan diukur, aturlah kenop pemilih pada kisaran yang anda inginkan. Apabila meteran memiliki kemampuan autoranging, anda hanya perlu memilih besaran listriknya (arus atau tegangan). Apabila anda masih ragu dalam menetukan kisaran yang tepat, pilihlah kisaran yang tertinggi (sebagai contoh, 0V hingga 1000V ). selanjutnya, apabila meteran hanya memperlihatkan angka pembacaan yang sangat kecil, anda dapat menurunkan kisaran pengukuran sampa anda mendapatkan hasil uang dapat dibaca.
- Sambungkan meteran ke rangkaian, atau pasangkan saja kedua probe pada dua titik didalam rangkaian (perhatikan polaritasnya – hitam ke negatif, merah ke positif).
- Bacalah angka pengukuran yang ditampilkan (perhatikan agar anda menghindarkan kesalahan paralaks) dan catatlah.
- Apabila anda harus mengubah kisaran pengukuran, terlebih dahulu lepaskan meteran dari rangkaian.
- Lepaskan meteran dari rangkaian setelah anda mendapatkan angka pembacaan yang benar.
- Putarlah kenop pemilih ke posisi OFF (MATI).
Sekian artikel tentang Cara Menggunakan Multimeter yang Baik, Silahkan baca artikel kami lainnya di peralatanelektromedik.com terima kasih sobat elektromedis yang sudah membaca artikel kami semoga bermanfaat.