Sebuah kapasitor terdiri dari dua buah plat logam dengan sebuah lapisan isolator (penyekat) diantara kedua pelat tersebut.
Lapisan isolator yang digunakan dapat berupa sebuah lempengan plastik tipis, namun dalam beberapa jenis kapasitor lapisan ini berupa udara.
Kapasitansi
Kemampuan
sebuah kapasitor untuk menyimpan muatan listrik disebut dengan kapasitansi
kapasitor, dengan simbol C.
Satuan untuk kapasitansi adalah farad. Satu farad didefinisikan
sebagai jumlah muatan listrik yang dapat disimpan (dalam satuan coulomb) per
satu voly tegangan:
Contoh :
Muatan
yang tersimpan pada sebuah kapasitor adalah 6 coulomb. Tegangan antara kedua
pelatnya adalah 2. Berapakah kapasitansinya?
kapasitansi = 6/2 = 3
farad
Kapasitor-kapasitor, dengan rating dalam satuan farad, banyak digunakan sebagai sumber listrik cadangan yang mendukung pasokan listrik ke memori-memori komputer. Akan tetapi, kebanyakan rangkaian elektronika membutuhkan nilai-nilai kapasitansi yang jauh lebih kecil daripada satu farad. Satuan-satuan kapasitansi yang lebih sering dijumpai pada kapasitor adalah :
- mikrofarad, satu seperjuta dari satu farad, simbol yang digunakan adalah mF.
- nanofarad, satu seperseribu dari satu mikrofarad, simbol yang digunakan nF.
- pikofarad, satu seperseribu dari satu nanofarad, simbol yang digunakan adalah pF.
Jenis-jenis
kapasitansi
Terdapat banyak jenis kapasitor, namun
hanya yang paling umum dijumpai akan diuraikan disini.
Poliester:
Bahan isolator yang digunakan adalah poliester (polyester) yang mampu memberikan nilai kapasitansi yang relatif
tinggi. Kedua pelat kapasitor terbuat dari bahan kertas logam (metal foil), atau juga dapat berupa
lapisan bahan film yang disuntikan ke dalam bahan isolator. Tumpukan kedua
pelat dengan bahan isolator diantaranya (yang berbentuk seperti roti sandwich
sehingga disebut demikian) dibentuk menjadi sebuah gulungan untuk meminimalkan
ukurannya dan dilapisi dengan bahan isolasi plastik. Kapasitor-kapasitor
poliester (dua kapasitor yang berada disebelah kanan dalam foto dibawah) adalah
kapasitor-kapasitor serba guna dan sangat umum digunakan.
Poliestiren: (kapasitor ketiga dari kiri) kapasitor-kapasitor jenis ini dibuat dengan cara yang sama seperti kapasitor-kapasitor poliester. Penggunaan poliesteren sebagai bahan isolator menghasilka kapasitansi yang relatif lebih rendah, sehingga sangat cocok digunakan dalam aplikasi rangkaian-rangkaian penala (tuning) dan rangkaian filter.
Variabel
: Kapasitor-kapasitor dengan jenis ini memiliki dua kumpulan
(atau set ) pelat., dimana pelat-pelat
tersebut ditempatkan secara berselingan dan tersambung secara elektris. Salah
satu set berada pada posisi tetap. Pelat-pelat pada set lainnya dapat
digeser-geser sehingga kita dapat mengubah jarak antara pelat-pelat kapasitor.
Perubahan jarak ini akan mengakibatkan berubahnya nilai kapasitansi. Kapasitor-kapasitor
dengan ukuran yang lebih besar, yang banyak digunakan untuk aplikasi penalaan
pada pesawat-pesawat penerima radio, memanfaatkan udara sebagai lapisan
isolatornya. Lapisan film plastik digunakan sebagai isolator pada
kapasitor-kapasitor trimmer berukuran kecil (sebelah kanan dalam foto diatas). Beberapa kapasitor
trimmer memiliki sebuah sekrup yang dapat diputar-putar untuk mengencangkan
atau merenggangkan jepitan antara pelat-pelat dan lapisan filmnya, sehingga
menyebabkan berubahnya kapasitansi.
Kapasitor-kapasitor
elektrolisis
Kapasitor-kapasitor ini digunakan untuk
menyimpan muatan listrik dalam jumlah besar. Kapasitansi dari jenis ini pada
umumnya adalah 1 mF atau lebih dan dapat mencapai hingga 10000 mF.
Dua jenis kapasitor elektrolisis yang
paling sering digunakan adalah jenis elektrolisis
alumunium (sebelah kiri dan tengah dalam foto bawah) dan kapasitor butir
tantalum (sebelah kanan). Kapasitor-kapasitor elektrolisis dapat menyimpan
muatan listrik dalam jumlah besar selama berjam-jam. Ketika membuat dan menguji
sebuah rangkaian listrik, ada resiko bahwa anda akan menderita sengatan listrik
apabila anda menyentuh kawat-kawat terminal kapasitor sebelum komponen ini
benar-benar telah mengosongkan muatannya. Ketika menyimpan sebuah kapasitor
elektrolisis berukuran besar, pilinlah kedua kaki terminalnya menjadi satu ,
sehingga kapasitor tidak dapat mengisi kembali muatannya.
Kapasitor-kapasitor elektrolisis dikatakan terpolarisasi yang berarti bahwa kapasitor-kapasitor jenis ini memiliki terminal positif dan terminal negatif. Kedua terminal ini harus disambungkan dengan polaritas yang benar. Dalam foto diatas, terdapat tanda-tanda yang mengindikasikan terminal negatif pada badan kapasitor.
Bahan isolator diantara kedua pelat
kapasitor elektrolisis (khususnya tipe alumunium) tidak sekuat bahan isolator
pada jenis-jenis kapasitor lainnya. Dapat terjadi kebocoran arus sebesar
beberapa mikroamp diantara detik kedua pelat kapasitor.
Kapasitor-kapasitor elektrolisis memiliki
nilai toleransi yang cukup tinggi, biasanya ±20% atau bahkan lebih besar lagi.
Kapasitor-kapasitor dari jenis ini tidak dapat digunakan pada
rangkaian-rangkaian tapis presisi-tinggi atau rangkaian-rangkaian timer (pewaktu).
Kapasitor-kapasitor dari tipe butir tantalum dibuat dengan nilai-nilai
kapasitansi yang lebih rendah dibandingkan dengan tipe elektrolisis alumunium.
Akan tetapi, jenis ini pada umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga
sangat berguna dalam aplikasi-aplikasi yang melibatkan keterbatasan ruang.
Sekian artikel tentang Kapasitor, Silahkan baca artikel kami lainnya di peralatanelektromedik.com terima kasih sobat elektromedis yang sudah membaca artikel kami semoga bermanfaat.