Alat ukur gula darah alias glukometer merupakan benda penting terutama buat kamu yang menderita diabetes, atau punya keluarga dengan kondisi tersebut. Pada dasarnya, glukometer berfungsi untuk mengukur kadar gula atau glukosa yang terdapat di dalam darah.
Saat ini, glukometer yang tersedia adalah glukometer digital dengan ukuran mungil yang mudah dibawa ke mana saja. Dengan begitu, kamu bisa menggunakan alat ini kapan saja kamu membutuhkannya.
Cara Kerja Alat Ukur Gula Darah Glukometer
Bagi para penderita diabetes, penting sekali untuk selalu memonitor kadar gula darah. Maka dari itu, glukometer memang sengaja dibuat berukuran compact agar praktis digunakan di mana dan kapan saja.
Untuk mengukur kadar glukosa di dalam darah, kamu perlu ambil sampel darah terlebih dahulu menggunakan alat jarum suntik. Kemudian, tempelkan sampel darah di bagian strip tes yang terdapat pada alat ukur gula darah ini.
Nantinya, terdapat reaksi antara enzim pada strip dengan glukosa yang terdapat di dalam darah. Adanya reaksi tersebut lantas menimbulkan arus listrik yang terhubung dengan glukometer. Dan besarnya intensitas arus listrik tadi sama dengan kadar glukosa di dalam darah, sehingga hasil pengukuran pun bisa kamu ketahui.
Sejarah Glukometer
Glukometer telah ada sejak tahun 1960-an, namun pada saat itu alat ini masih sangat besar dan mahal. Pada awal 1970-an, Dr. Thomas Chang mengembangkan alat glukometer yang lebih kecil dan lebih mudah digunakan, yang kemudian dikenal sebagai “Eyetone”.
Pada akhir 1970-an, perusahaan Bayer memperkenalkan glukometer pertama yang menggunakan teknologi elektrokimia. Teknologi ini memungkinkan pengukuran yang lebih akurat dan lebih cepat daripada teknologi sebelumnya.
Selama tahun 1980-an dan 1990-an, teknologi glukometer terus berkembang, dengan perusahaan-perusahaan seperti Roche, Abbott, dan Johnson & Johnson yang memperkenalkan alat-alat baru dengan berbagai fitur tambahan seperti memori dan kemampuan untuk menghubungkan alat dengan komputer.
Pada tahun 2000-an, glukometer semakin kecil dan lebih mudah digunakan, dengan pengenalan alat glukometer yang menggunakan teknologi inframerah untuk mengukur kadar gula darah tanpa harus mengambil sampel darah.
Saat ini, glukometer masih menjadi alat penting bagi orang-orang dengan diabetes untuk memantau kadar gula darah mereka secara teratur dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga kadar gula darah mereka dalam kisaran yang sehat.
Akurasi Alat Tes Gula Darah
Mengingat pentingnya fungsi alat tersebut, tentu saja kamu perlu memastikan terlebih dahulu tingkat akurasi atau seberapa akurat alatnya. Untuk menjamin tingkat akurasi yang tinggi, pilihlah alat ukur gula darah yang memiliki sertifikasi International Organization for Standardization, alias standar ISO.
Standar tersebut bisa memastikan apakah alat yang kamu beli sudah cukup akurat atau tidak. Dan untuk glukometer, standar ISO yang digunakan saat ini adalah ISO: 15197:2013. Lewat standar tersebut, 95 persen hasil glukosa wajib mencapai standar sebagai berikut:
- Hasil tes mandiri untuk konsentrasi gula darah di bawah 100 mg/dL, tingkat akurasinya bisa mengalami perbedaan kurang-lebih 15 mg/dL dibandingkan hasil lab.
- Hasil tes mandiri untuk konsentrasi gula darah di atas 100 mg/dL, tingkat akurasinya bisa mengalami perbedaan kurang lebih 15 persen dari hasil lab.
Meski demikian, tingkat akurasi glukometer juga dapat dipengaruhi cara pengecekan gula darah. Artinya, kalau kamu keliru melakukan cek gula darah, besar kemungkinan bahwa hasil pengukuran yang keluar tidaklah akurat alias keliru.
Penyebab Pembacaan Glukometer Keliru
Bicara soal hasil pengukuran glukometer yang keliru, ada beberapa faktor atau alasan yang bisa menyebabkan hal tersebut, seperti:
Strip tes sudah kadaluarsa.
Strip pengukur yang dipasang pada alat ukur gula darah juga memiliki tanggal kadaluarsa. Oleh karena itu, cek dan pastikan dulu tanggalnya sebelum kamu membeli glukometer. Soalnya, penggunaan strip tes yang telah kadaluarsa bisa menyebabkan hasil pembacaan dan pengukuran jadi tidak akurat.
Idealnya, gunakan maksimal 3-6 bulan setelah kemasannya dibuka. Atau kamu bisa cek dan ikuti petunjuk yang sudah tertera di kemasan. Dan kalau kamu punya lebih dari 1 (satu) strip, lebih baik kamu gunakan dulu strip yang paling lama supaya tidak keburu kadaluarsa.
Faktor kelembaban dan suhu udara.
Perlu kamu perhatikan pula bahwa ada beberapa glukometer dan stripnya yang butuh perawatan khusus ketika terpapar dengan suhu udara. Di samping itu, suhu udara yang dingin atau panasnya ekstrem maupun udara lembab juga dapat menyebabkan strip pengukur gula darah rusak. Akibatnya, hasil pembacaan dan pengukuran glukosa darah pun bisa tidak akurat ketika strip pengukurnya ternyata sudah dalam kondisi rusak.
Terjadi kontaminasi dengan kulit.
Salah satu alasan lain yang bisa menyebabkan hasil pengukuran glukometer tidak akurat adalah tangan yang ternyata belum bersih. Akibatnya, ada kontaminan yang mengandung gula pada tangan atau jari yang masuk ke dalam sampel darah saat kamu mengambil sampel darah. Akibatnya, hasil pengukuran jadi tidak akurat.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan buat kamu untuk mencuci tangan sampai bersih menggunakan sabun dan air mengalir sebelum menggunakan alat ukur gula darah. Dan setelah mencuci tangan, keringkan tanganmu dengan handuk atau tisu bersih.
Jumlah sampel darah terlalu sedikit.
Apabila jumlah darah yang kamu teteskan pada strip terlalu sedikit, rupanya hal tersebut juga bisa memengaruhi tingkat akurasi glukometer. Bahkan jumlah sampel darah yang terlalu sedikit bisa menyebabkan tidak munculnya hasil tes pada glukometer. Ketika hal itu terjadi, biasanya alat akan menampilkan peringatan atau notifikasi sederhana.
Keliru pakai strip tes glukometer.
Mahalnya harga strip pengukur glukometer bisa jadi alasan untuk memilih alternatif yang lebih murah. Hanya saja, perlu kamu ingat bahwa tidak semua strip tes bisa kamu pakai di glukometer kecuali strip bawaan. Dan jika kamu menggunakan strip tes yang keliru, tentu saja hal tersebut bisa memengaruhi akurasi hasil pengukuran glukosa.
Tips Menyimpan Strip Pengukur dengan Benar
Untuk memastikan tingkat akurasi glukometer, salah satu langkah penting yang bisa kamu lakukan adalah menyimpan strip pengukur dengan cara yang benar. Berikut beberapa tipsnya:
- Simpan strip pengukur di dalam botol atau wadah pada suhu ruangan.
- Jangan simpan strip pengukur di dalam lemari es.
- Hindari menyimpan strip pengukur di tempat lembab atau tempat yang langsung terpapar sinar matahari.
- Pastikan tutup wadah strip tertutup rapat saat tidak digunakan.
- Jangan pakai strip yang sudah terkena kotoran atau noda, makanan, cairan, atau remah-remah.
- Jangan pakai strip yang sudah rusak.
Itu tadi rangkuman penjelasan mengenai alat ukur gula darah, terutama tentang fungsi, cara kerja, dan memahami tingkat akurasi alatnya. Semoga informasinya bermanfaat, ya!